Otista.(laskargarr.blogspot.com) Pagi hari menjelang
siang Laskar gerakan anti rentenir (Laskar GARR) bergerak melaju
menembus kemacetan kota jakarta dengan
menggunakan sepeda motor
menuju Otista 2,Kelurahan Bidara
Cina.Jatinegara,Jakarta timur
Siang itu laskar GARR telah di tunggu oleh keluarga Abdullah
di kediamannya,Setelah muter-muter
akhirnya sampai juga di kawasan otista 2,jalan kebon sayur Jatinegara Jakarta Timur
Gang yang sempit
hanya pas untuk masuk satu Mobil di tambah berbelok-belok,pemukiman Penduduk
yang Padat,serta terlihat beberapa perawakan keturunan Arab berlalu-lalang di
jalanan yang sempit tersebut.
Akhirnya tibalah kami di sebuah Rumah Petakan sederhana yang
berukuran kurang lebih 4x6 berlantai dua itu,Sambutan yang hangat kami terima
dari seorang lelaki tua kisaran usia 60an yang ternyata adalah orang tua dari Abdullah.
Masya Alloh jika di lihat dari keadaanya, sungguh keluarga ini
sangatlah kekurangan dalam masalah ekonomi,Bayangkan saja Rumah Petakan
berukuran 4x6 itu di huni oleh dua keluarga. Keluarga Abdullah berjumlah 5
orang ditambah kedua orang tuanya,Hingga total penghuni Rumah itu adalah 7
orang.
Sebagaimana laporan yang telah kami terima dari adik kandung
Abdullah Sebut saja R bahwa kakanya Abdullah terjerat masalah hutang piutang dengan lintah
darat berketurunan Arab yang Notabene adalah tetangga sendiri.
Jarak antara Rumah sang rentenir dengan kediaman Abdullah hanya di pisahkan oleh gang dan beberapa Rumah
saja.
Nampak sangat jauh
berbeda antar Rumah Kediaman keluarga Abdullah dengan sang Rentenir penghisap
harta kaum muslimin itu,Rumah yang Cukup besar berlantai dua,desain Rumah Minimalis
serta paduan cat yang serasi menambah semakin Megahnya bangunan itu.
Setelah istri Abdullah menghidangkan teh manis kepada kami,Berderinglah
Handphone (Hp)esia Jadul milik Abdullah,setelah di lihat ternyata
sudah 80 kali panggilan tak terjawab datang dari Rentenir Keparat itu.
Abdullah pun menerima
panggilan seluler itu dan mengatakan
“Ya ka saya belum bisa bayar,kaka kerumah ! ada saudara saya
mau ngobrol masalah Hutang saya dengan kaka”Ujar Abdullah.
Terdengar si Rentenir menjawab
“usup kerumah aja deh !”dan Tuut ..tut…tut,pangilan
selulerpun di putus.
Tak berapa lama kembali rentenir menelpon dan percakapan yang sama pun terjadi,tetap
saja dia tak mau datang menemui laskar GARR dan keluarga Abdullah.
Akhirnya Komandan GARR pun turun tangan dengan mengambil
alih pembicaraan seluler dengan si bangsat Rentenir itu.
“Ibu kita tunggu di sini untuk membereskan urusan hutangnya”tegas Komandan GARR
Dengan Negosiasi yang Alot akhirnya sirentenir pun
menyanggupi untuk datang ke rumah Abdullah
Lima menit berlalu datanglah sesosok wanita separuh baya
bergaya Rambur sebahu yang diikat,Terlihat tangannya memakai cincin besar-besar
ntah itu cincin emas atau hanya emas-emasan,Gelang-gelang tangan besar ,Kuku-kuku
panjang yang di cat,mirip seperti Tokoh
Nenek Lampir dalam sebuah serial TV.
Rentenir
Ngeyel tak mau di bayar di cicil tanpa
Bunga
------------------------------------------------------------------------
Setelah membuka pembicaraan Abdullah meminta maaf kepada
Rentenir karena dia tak bisa membayar secara bulat uang yang ia pinjam,serta menjelaskan
bahwa dirinya sudah tak mau bayar bunga hutang yang selama ini dia bayar.
“Jadi gini ka, yang waktu itu pernah saya bilang,Saya Nyerah…
Berat banget dengan beban kaya gini, Saya minta tolong masalah ini jangan sampai terus berlarut-larut.Selama ini anak istri jadi
ikut-ikut sengsara,Untuk beli susu aja ga ada.”ujarnya Memelas
Namun sang Rentenir
menimpali dengan nada Tinggi,
“Ya sama saya Juga perlu uang buat kehidupan saya,kalau kamu perlu uang saya
juga perlu uang,Kitakan awalnya sama-sama enak”tandasnya
Dikarenakan diskusi Abdullah dan sang Rentenir buntu, laskar
GARR mulai menengahi pembicaraan mereka,
“Kami disini
menengahi, jangan sampai masalah ini
berlarut-larut.
kaliankan
tetangga!
Masa sesame tetangga
berantem,
Kami ingin
tau sebenarnya hitungan hutangnya seperti apa? “Tegas salah satu Laskar GARR
Dengan
entengnya si Rentenir berujar,
“Sajuta itu
keuntungannya 400.000/bulan,Begitu kalau mau jelas saya jelasin ”Dengan nada
Tinggi.
Innalillahi
berarti Rentenir mengambil keuntungan sekitar 40% dari pokok Pinjaman.
Bayangkan jika
Abdullah meminjam uang sebesar 4.500.000,berarti di harus membayar bunga tiap
Bulan adalah sebesar 1.800.000.
Bandingkan dengan
penghasilan nya yang hanya 2.400.000/bulan.
2.400.000-1.800.000=
Rp 600.000.
Belum dia
harus membayar uang sekolah anaknya di SMK swasta,Keperluan hidup Keluarganya
sehari-hari yang berjumlah 7 Orang,Susu anak yang masih Balita,Bayar lisrik dan
masih banyak kebutuhan hidup lainnya.
Matematika mana
yang dapat menghitug dengan uang sisa bayar bunga pinjaman Rentenir Abdullah
dapat memenuhi kebutuhan Hidup keluarganya.
Pantaslah jika
ia dan keluarga menyerah untuk mebayar bunga hutang itu.
Percakapan berlanjut,dengan
pertanyaan dari laskar GARR
“Berapa yang
sudah di setor Abdullah pada ibu?
Rentenir
menjawab
“Ya ga
bayar-bayar sudah beberapa bulan itu,ya tinggal di kalikan aja berapa bunganya
klo 5.500.000.berapa semuanya”Bentaknya.
(Pengakuan rentenir
Hutang Abdullah adalah 5.500.000)
“Saya bayar
kata Abdullah !” Nadanyapun meninggi
“Ya
bayar tapi 500 ribu kadang-kadang 300 ribu.”Rentenir menimpali
“Itu masuk
Hitungan pembayaran ga” ?Sambut Laskar GARR
“Ya…itu
keuntungannya aja,kalo satu juta sebulan 400ribu,kalo 5 juta setengan berapa
perbulan “? Tegas si rentenir.
Dasar Rentenir
Gila,Uang setoran perbulan kadang 500 ribu 300 ribu tak di hitung dalam
pembayaran hutang,keinginannya di bayar
full,tak perduli korban mampu atau tidak.
Dengan
maksud mempersingkat perdebatan Laskar GARR menawarkan pada sang Rentenir
sebagai solusi dari sengketa hutang itu yaitu dengan cara penyelesaian secara Islam.
“Ya kita
mempersingkat kata saja,sekarang ibu mau ga kita selesaikan dengan cara islam.
Yaitu kita
bayar pokoknya saja dari hutang itu,”? tegas laskar GARR.
“Ya terserah
bapaklah,saya mau denger jugalah sesuai ga dengan saya,”katanya
“Ya…Jadi
begini bu kita bayar pokoknya saja,Intinya
begitu,
Kita kan
samua orang muslim semua apalagi ibukan keturunan Arab,pasti sudah paham kalau
pakai riba dosa, Dosanya bagai berzina 36 kali,Inikan ngeri sekali.
Maka Alloh
memperingatkan dalam al-qur’an—h
Hai
orang-orang yang beriman bertaqwalah kepada Alloh dan tinggalkanlah sisa riba,Suruh
tinggalin sisa Riba,”Tegas Komandan Laskar GARR.
Maka
sekarang kita minta kebijakan ibu supaya yang di bayar Abdullah hanya pokok hutang saja !
“Tapi kalo
hanya di bayar pokoknya saja saya ga bisa,Terus terang aja ga bisa,Semua orang
usaha perlu keuntungankan… begitukan”katanya sambil geleng-geleng kepala.
“Makanya
kita kembali keislam,”Tegas Komandan laskar GARR
“Ya saya tau
pak saya berdosa,tapi memang sudah pencarian uang saya begini,bagaimana… ?
“Gini bu…! Abdullah sudah bertaubat dan gak mau lagi bayar riba,Ya kalo ibu ga mau tobat
ya dosanya untuk ibu.Sementara Abdullah hanya mau membayar pokoknya saja”kembali
Komandan GARR menegaskan.
“ Kalau
begitu pilihan aja berartikan,kalau mau di selesaikan secara islam maka bapak
bayar secara islam,Kalau memang tidak mau di selesaikan secara islam
ya..bapak ga harus bayar karena dosa…
ketika bapak membayar riba,”Tegas salah seorang Laskar
Dengan Ngeyelnya
si rentenir menimpali
“ ya sama..dia
dosa saya juga dosa,saya tau itu”
“Kalau kita
berbicara dengan orang yang tidak mau mendengar ayat alloh,ya susah ya kan.
karena
peringatan itu alloh berikan,ketika dia sudah mendengar peringatan itu kemudian
tidak menuruti peringatan itu,Maka
dosanya berlipat dari sebelum dia tau,Kecuali dia mau bertaubat
kembali
kepada Hukum Alloh.”Salah satu laskar menegaskan.
Perdebatan semakin
panjang dan pada akhirnya si manusia dzolim itu tak mau di selesaikan hutang
secara islam.
Maka dia
pergi dari rumah Abdullah membawa kedongkolan luar biasa,serta mengancam dan
menyuruh Abdullah datang kerumahnya jika ingin di selesaikan.(Abu Miqdam)----Bersambung...
Baca juga --http://laskargarr.blogspot.com/2015/01/rentenir-kian-meresahkankartu-atm_28.html