Selasa, 10 Februari 2015

Harta itu Milik Alloh,Tinggalkan Sisa Riba Jika Ingin Masuk Syurga !

Kehidupan di Alam semesta ini Alloh ciptakan sangatlah sempurna,Mulai dari kehidupan didasar laut hingga didaratan,Makhluk diciptakan Alloh dengan berpasang-pasangan,Begitupun Dengan Kehidpupan Manusia.

Ada yang sangat Kekurangan ada pula yang Berlebih dalam hal Harta Benda.Jika kita merenungkan semua penomena ini dengan seksama niscaya kita dapat mengambil kesimpulan bahwa inilah kehidupan yang berpasangan,Ada si kaya dan  ada si Miskin.

Namun kita sering mendengar dan menyaksikan Manusia pada akhir Zaman ini sangatlah berlomba-lomba dalam mencari Dunia,Seakan tak ada lagi Tujuan Hidup selain mendapat Kesenangan Dunia.

Mulai dari Pangkat,Jabatan,Harta dan Wanita,Itulah yang di kejar dari mulai bangun tidur Hingga mau Tidur.Berangkat Pagi Buta Pulang Hingga Larut malam,Manusia memang membutuhkan Kehidupan yang layak,Namun Kematian Pasti akan menimpa kepada Makhluk yang Bernyawa.

Bekal Kematian haruslah dipersiapkan untuk menjalani Kehidupan Abadi di Akhirat kelak,Dari amal Ibadah,Infaq Shodakoh,Hingga Ketaatan kita terhadap Hukum dan Ketetapan Alloh.

Harta hanyalah Titipan dari Alloh sebagaimana Firmannya :

"berimanlah kamu kepada Alloh dan Rosul-Nya dan nafkahkanlah sebagian dari Hartamu yang Alloh telah meminjamkan Kepadamu"(Qs Al-hadid :7).

Dan berikanlah kepada Mereka sebagian dari Harta yang Alloh karuniakan-Nya kepadamu...(Qs- An-Nur :33).

"Dan carilah pada  apa yang telah dianugerahkan Alloh kepadamu (Kebahagiaan) negeri Akherat,dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari(kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada Orang lain) Sebagaimana Alloh telah berbuat Baik kepadamu, Dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Alloh tidak menyukai orang-orang yang berbuat Kerusakan.(Qs Al-Qashash : 78).

Sesungguhnya Sumber harta yang kita dapat itu pasti akan dipertanggungjwabkan dihadapan Alloh,
Sebagaimana Alloh berfirman :

"Dan janganlah kamu memakan harta sebagian yang lain diantara kamu dengan jalan Bathil.Dan (janganlah) Kamu membawa (urusan) harta itu kepada hakim,Supaya kamu dapat memakan sebagian dari harta benda orang lain itu dengan (jalan) Berbuat Dosa,Padahal Kamu mengetahuinya.(Qs- Al-baqarah: 188).

Beragam cara ditempuh untuk mencari Harta Kekayaan,Baik dengan bernisnis (Jual-Beli) menjadi karyawan dan Profesi Profesional lainnya.

Namun pernahkah kita kembali mencek & Ricek Kembali apa yang telah kita usahakan dan dapatkan itu murni Halal ataukah malah bercampur dengan hak orang lain yang kita dzolimi.

Masihkan Perusahaan/perdagangan yang kita Dirikan dan kita Kelola masih mengandung Harta dan Transaksi Riba yang di haramkan Alloh ?

Padahal Alloh telah Menghalalkan Jual Beli dan Mengharamkan Riba,

"orang-orang yang makan [mengambil] riba tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan syetan lantaran [tekanan] penyakit gila.
 keadaan mereka yang demikian itu adalah disebabkan mereka berkata [berpendapat] sesungguhnya jual beli itu sama dengan riba. padahal Allah telah meng halalkan jual beli dan meng haramkan riba.
 orang-orang yang telah sampai kepadanya larangan dari Rabbnya lalu terus berhenti [dari mengambil riba] maka baginya apa yang telah diambilnya dahulu [sebelum datang larangan] dan urusannya [terserah] kepada Allah. orang yang kembali [mengambil riba], maka orang itu adalah penghuni-penghuni neraka. mereka kekal didalamnya. Allah memusnakan riba dan menyuburkan orang yang tetap dalam kekafiran dan selalu berbuat dosa." (Al Baqarah:275-276)

Dalam Ayat lain Alloh juga Berfirman :

"Hai orang-orang yang beriman janganlah kamu memakan riba dengan berlipat ganda dan bertakwalah kamu kepada Allah supaya kamu mendapatkan keberuntungan. dan peliharalah dirimu dari api neraka, yang disediakan untuk orang-orang kafir." (Ali Imran:130-131).

Begitu Tegas dan Jelas apa yang telah Alloh Firmankan dalam al-qur'an,Sudah sepantasnyalah kita  berhati-hati dalam mencari Rezeki,Harta melimpah bisa menjadi adzab di Akhirat jika Sumber harta yang kita dapatkan tidaklah halal.

Harta yang pas-pasan adalah lebih baik jika harta itu halal dan terbebas dari Riba,
Hidup Cuma sekali carilah yang diridhoi illahi,Jika Ajal sudah  menjemput tak bergunalah Harta,jabatan,Perusahaan Serta keluarga yang kita cintai.

Di Kubur hanya sendiri,hanya Amal shalih yang menemani
Jika kita Masih beramal Ribawi,Lantas bagaimana kita bisa Selamat dari adzab illahi.
(AM-GARR)





Minggu, 08 Februari 2015

Tak Mau Bayar Riba, Penjual Nasi Uduk di Teror Preman Bayaran

Keluarga Bapak "K" yang tinggal di daerah kampung Pintu Air Bekasi,Kembali mendapatkan Teror Preman Dept collector.

Setelah beberapa Bulan Lalu keluarga "K" Mengadukan keluhan Hutang yang tak kunjung lunas kepada Laskar GARR,Walaupun Dia sudah mencicil Hingga tak terhitung berapa Uang yang dia sudah Bayarkan,Namun Hutang malah bertambah dan semakin membengkak hingga mencapai 120.000.00(Seratus dua puluh Juta rupiah).
(baca :http://laskargarr.blogspot.com/2014/12/rentenir-mengancam-anda-harus-lawan)


Sempat merasa aman dan Tenang karena sang Rentenir ga berani menagih  Hutang,Kini dia kembali mengirim Preman untuk menagih Hutang.

Namun dengan Berani bapak "K" menolak dan tak mau memberikan uang sepeserpun pada Rentenir itu,Al-hamdulillah.

Sebagai konsekuesi dan tanggung jawab Laskar GARR akan tetap mengawal keluarga "K" Hingga  kapanpun selama Nyawa masih di kandung Badan.

Karena Perang Panjang Melawan Riba dan Rentenir telah di tabuh,Terompet telah di bunyikan,Pedang sudah terlepas dari Sarungnya.


Semoga Alloh menguhkan jalan kami  Hingga kaum Muslimin terbebas dan bertaubat kepada Alloh dari dosa-dosa Riba.
ALLOHUAKBAR !!!
(AM-GARR)








Jumat, 30 Januari 2015

Laskar GARR Blusukan Tangani Langsung Korban Rentenir



Otista.(laskargarr.blogspot.com) Pagi hari menjelang siang  Laskar gerakan anti  rentenir (Laskar GARR) bergerak melaju menembus kemacetan kota jakarta dengan  menggunakan sepeda motor  menuju  Otista 2,Kelurahan Bidara Cina.Jatinegara,Jakarta timur

Siang itu laskar GARR telah di tunggu oleh keluarga Abdullah  di kediamannya,Setelah muter-muter akhirnya sampai juga di kawasan otista 2,jalan kebon sayur  Jatinegara Jakarta Timur

Gang  yang sempit hanya pas untuk masuk satu Mobil di tambah berbelok-belok,pemukiman Penduduk yang Padat,serta terlihat beberapa perawakan keturunan Arab berlalu-lalang di jalanan yang sempit  tersebut.

Akhirnya tibalah kami di sebuah Rumah Petakan sederhana yang berukuran kurang lebih 4x6 berlantai dua itu,Sambutan yang hangat kami terima dari seorang lelaki tua kisaran usia 60an yang ternyata adalah orang tua dari Abdullah.

Masya Alloh jika di lihat dari keadaanya, sungguh keluarga ini sangatlah kekurangan dalam masalah ekonomi,Bayangkan saja Rumah Petakan berukuran 4x6 itu di huni oleh dua keluarga. Keluarga Abdullah berjumlah 5 orang ditambah kedua orang tuanya,Hingga total penghuni Rumah itu adalah 7 orang.

Sebagaimana laporan yang telah kami terima dari adik kandung Abdullah Sebut saja R bahwa kakanya Abdullah  terjerat masalah hutang piutang dengan lintah darat berketurunan Arab yang Notabene adalah tetangga sendiri.

Jarak antara Rumah sang rentenir dengan kediaman Abdullah  hanya di pisahkan oleh gang dan beberapa Rumah saja.

Nampak  sangat jauh berbeda antar Rumah Kediaman keluarga Abdullah dengan sang Rentenir penghisap harta kaum muslimin itu,Rumah yang Cukup besar berlantai dua,desain Rumah Minimalis serta paduan cat yang serasi menambah semakin Megahnya bangunan itu.

Setelah istri Abdullah menghidangkan teh manis kepada kami,Berderinglah Handphone (Hp)esia Jadul milik Abdullah,setelah di lihat ternyata sudah 80 kali panggilan tak terjawab datang dari Rentenir Keparat itu.

Abdullah  pun menerima  panggilan seluler itu dan mengatakan

“Ya ka saya belum bisa bayar,kaka kerumah ! ada saudara saya mau ngobrol masalah Hutang saya dengan kaka”Ujar Abdullah.

Terdengar si Rentenir menjawab 

“usup kerumah aja deh !”dan Tuut ..tut…tut,pangilan selulerpun di putus.
Tak berapa lama kembali  rentenir menelpon  dan percakapan yang sama pun terjadi,tetap saja dia tak mau datang menemui laskar GARR dan keluarga  Abdullah.

Akhirnya Komandan GARR pun turun tangan dengan mengambil alih pembicaraan seluler dengan si bangsat Rentenir  itu.

“Ibu kita tunggu di sini untuk membereskan urusan  hutangnya”tegas Komandan GARR

Dengan Negosiasi yang Alot akhirnya sirentenir pun menyanggupi untuk datang ke rumah Abdullah

Lima menit berlalu datanglah sesosok wanita separuh baya bergaya Rambur sebahu yang diikat,Terlihat tangannya memakai cincin besar-besar ntah itu cincin emas atau hanya emas-emasan,Gelang-gelang tangan besar ,Kuku-kuku panjang  yang di cat,mirip seperti Tokoh Nenek Lampir dalam sebuah serial TV.

Rentenir Ngeyel tak mau di bayar di cicil  tanpa Bunga
------------------------------------------------------------------------
Setelah membuka pembicaraan Abdullah meminta maaf kepada Rentenir karena dia tak bisa membayar secara bulat uang yang ia pinjam,serta menjelaskan bahwa dirinya sudah tak mau bayar bunga hutang yang selama ini dia bayar.

“Jadi gini ka, yang waktu itu pernah saya bilang,Saya Nyerah… Berat banget dengan beban kaya gini, Saya minta tolong masalah  ini jangan sampai  terus berlarut-larut.Selama ini anak istri jadi ikut-ikut sengsara,Untuk beli susu aja ga ada.”ujarnya Memelas

Namun sang Rentenir  menimpali dengan nada Tinggi,

“Ya sama saya Juga perlu uang  buat kehidupan saya,kalau kamu perlu uang saya juga perlu uang,Kitakan awalnya sama-sama enak”tandasnya

Dikarenakan diskusi Abdullah dan sang Rentenir buntu, laskar GARR mulai menengahi pembicaraan mereka,

“Kami disini menengahi,  jangan sampai masalah ini berlarut-larut.
kaliankan tetangga!
Masa sesame tetangga berantem,
Kami ingin tau sebenarnya hitungan hutangnya seperti apa? “Tegas salah satu Laskar GARR

Dengan entengnya si  Rentenir berujar,

“Sajuta itu keuntungannya 400.000/bulan,Begitu kalau mau jelas saya jelasin ”Dengan nada Tinggi.


Innalillahi berarti Rentenir mengambil keuntungan sekitar 40% dari pokok Pinjaman.
Bayangkan jika Abdullah meminjam uang sebesar 4.500.000,berarti di harus membayar bunga tiap Bulan adalah sebesar 1.800.000.

Bandingkan dengan penghasilan nya yang hanya 2.400.000/bulan.
2.400.000-1.800.000= Rp 600.000.

Belum dia harus membayar uang sekolah anaknya di SMK swasta,Keperluan hidup Keluarganya sehari-hari yang berjumlah 7 Orang,Susu anak yang masih Balita,Bayar lisrik dan masih banyak kebutuhan hidup lainnya.

Matematika mana yang dapat menghitug dengan uang sisa bayar bunga pinjaman Rentenir Abdullah dapat memenuhi kebutuhan Hidup keluarganya.
Pantaslah jika ia dan keluarga menyerah untuk mebayar bunga hutang itu.

Percakapan berlanjut,dengan pertanyaan dari laskar GARR
“Berapa yang sudah di setor Abdullah pada ibu?

Rentenir menjawab

“Ya ga bayar-bayar sudah beberapa bulan itu,ya tinggal di kalikan aja berapa bunganya klo 5.500.000.berapa semuanya”Bentaknya.
(Pengakuan rentenir Hutang Abdullah adalah 5.500.000)

“Saya bayar kata Abdullah !” Nadanyapun meninggi

“Ya bayar  tapi 500 ribu kadang-kadang  300 ribu.”Rentenir menimpali

“Itu masuk Hitungan pembayaran ga” ?Sambut Laskar GARR

“Ya…itu keuntungannya aja,kalo satu juta sebulan 400ribu,kalo 5 juta setengan berapa perbulan “? Tegas si rentenir.

Dasar Rentenir Gila,Uang setoran perbulan kadang 500 ribu 300 ribu tak di hitung dalam pembayaran hutang,keinginannya di bayar  full,tak perduli korban mampu atau tidak.

Dengan maksud mempersingkat perdebatan Laskar GARR menawarkan pada sang Rentenir sebagai solusi dari sengketa hutang itu yaitu dengan cara penyelesaian secara Islam.

“Ya kita mempersingkat kata saja,sekarang ibu mau ga kita selesaikan dengan cara islam.
Yaitu kita bayar pokoknya saja dari hutang itu,”? tegas laskar GARR.

“Ya terserah bapaklah,saya mau denger jugalah sesuai ga dengan saya,”katanya

“Ya…Jadi begini bu kita bayar  pokoknya saja,Intinya begitu,
Kita kan samua orang muslim semua apalagi ibukan keturunan Arab,pasti sudah paham kalau pakai riba dosa, Dosanya bagai berzina 36 kali,Inikan ngeri sekali.
Maka Alloh memperingatkan dalam al-qur’an—h
Hai orang-orang yang beriman bertaqwalah kepada Alloh dan tinggalkanlah sisa riba,Suruh tinggalin sisa Riba,”Tegas Komandan Laskar GARR.
Maka sekarang kita minta kebijakan ibu supaya yang di bayar Abdullah hanya pokok  hutang saja !

“Tapi kalo hanya di bayar pokoknya saja saya ga bisa,Terus terang aja ga bisa,Semua orang usaha perlu keuntungankan… begitukan”katanya sambil geleng-geleng kepala.

“Makanya kita kembali keislam,”Tegas Komandan laskar GARR

“Ya saya tau pak saya berdosa,tapi memang sudah pencarian uang saya begini,bagaimana… ?

“Gini bu…!  Abdullah sudah bertaubat dan gak  mau lagi bayar riba,Ya kalo ibu ga mau tobat ya dosanya untuk ibu.Sementara Abdullah hanya mau membayar pokoknya saja”kembali Komandan GARR menegaskan.

“ Kalau begitu pilihan aja berartikan,kalau mau di selesaikan secara islam maka bapak bayar secara islam,Kalau memang tidak mau di selesaikan secara islam ya..bapak  ga harus bayar karena dosa… ketika bapak membayar riba,”Tegas salah seorang Laskar

Dengan Ngeyelnya si rentenir menimpali

“ ya sama..dia dosa saya juga dosa,saya tau itu”

“Kalau kita berbicara dengan orang yang tidak mau mendengar ayat alloh,ya susah ya kan.
karena peringatan itu alloh berikan,ketika dia sudah mendengar peringatan itu kemudian tidak menuruti  peringatan itu,Maka dosanya berlipat dari sebelum dia tau,Kecuali dia mau bertaubat
kembali kepada Hukum Alloh.”Salah satu laskar menegaskan.

Perdebatan semakin panjang dan pada akhirnya si manusia dzolim itu tak mau di selesaikan hutang secara islam.
Maka dia pergi dari rumah Abdullah membawa kedongkolan luar biasa,serta mengancam dan menyuruh Abdullah datang kerumahnya jika ingin di selesaikan.(Abu Miqdam)----Bersambung...

Baca juga --http://laskargarr.blogspot.com/2015/01/rentenir-kian-meresahkankartu-atm_28.html

Rabu, 28 Januari 2015

Rentenir Kian Meresahkan,kartu ATM sebagai Jaminan



Bekasi,(laskargarr.blogspot.com) Praktek Rentenir memang semakin hari semakin beragam Modus dan Inovasinya berbagai tipu muslihat mereka gunakan untuk menipu serta menjerat korban-korban Rentenir,salah  satunya adalah menjadikan kartu ATM sebagai jaminan.

Adalah  Abdullah(Nama samaran),Berdarah batak campur Betawi  warga otista 2,Jl kebon sayur  Rt 009/03 jakarta timur,Berawal dari pinjaman uang sebesar 4 juta rupiah untuk kebutuhan keluarga serta biaya masuk anak sekolah,hingga kini hutang itupun masih terus menggantung,Bahkan terus membengkak hingga sampai 20 juta Rupiah yang harus ia Lunasi.

Bagaimana tidak,dari 4 juta rupiah abdullah harus membayar bunga sebesar 40%/bulan,Selama uang  4.500.000 belum di lunasi secara  Plek(Utuh)Maka cicilanya hanya di hitung bayar bunga saja.
Jadi bunga yang harus di bayar perbulan kepada Rentenir adalah 1.800.000/bulan.

Penghasilan sebagai petugas security sebesar 2,400.000(Dua juta empat Ratus ribu rupiah) ini pun tentu tak sanggup untuk melunasi hutang tersebut walaupun  Abdullah selalu mengangsur setiap habis gajian.
Setelah sekian lama akhirnyapun sang rentenir mengambil kartu ATM sebagai jaminan hutang,Setiap  gajianpun selalu rentenir dahulu yang menkmati gajian,dia menuturkan
“Sudah hampir 3 bulan mas saya ga bisa menerima gaji saya,Karena langsung di ambil oleh rentenir”Ujarnya kepada laskar GARR

Diapun kini sangat menyesal dengan apa yang telah dia lakukan di masa lalu,Dahulu dia pernah berfikir dan berujar pada istrinya
“Mana ada zaman sekarang yang mau meminjamkan uang tanpa Bunga”Ucapnya pada laskar GARR.

Namun sekarang diapun merasakan bagaimana kejamnya system riba Rentenir yang menjeratnya,Hingga keluargapun menjadi korban akibat menyepelekan dosa riba tersebut.

“Saya dan istri tobat mas dari pinjam uang ke rentenir,Kasian mas istri saya sampai mau nawarin ginjal segala,anak saya minta susu aja sampai saya kasih teh manis karena saya ga punya uang”tuturnya sambil terisak-isak .

Ternyata penderitaan abdullah  tak hanya sampai di situ,Dahulu dia berbaik hati kepada teman-temannya untuk membantu mencarikan pinjaman ke rentenir ,dengan system”tahan kartu ATM”Tapi ternyata teman-temanyanya pun mengalami masalah saat pembayarah hutang.
Akhirnya dengan sangat terpaksa atas desakan para rentenir itu Abdullah lah yang bertanggungjawab atas semua hutang  temannya.

Bagaikan jatuh terpimpa tangga pula penderitaan yang dialami Abdullah,sudah ATM disita,gajian tak pernah terima,sekarang dia harus bertanggung jawab atas hutang-hutang yang macet dari teman-temannya itu.

Namun secerca sinar telah ia lihat ketika ia dan adiknya membuka situs www.InfaqDakwahCenter,Tentang masalah penangan Riba dan Rentenir,Kini ia sadar apa yang dilakukannya adalah dosa besar dan ia bertaubat tidak akan mengulangi lagi perbuatanya.

“selama ini saya dan istri menangani sendiri masalah ini,tapi pada kenyataanya saya ga mampu mas,Sampai ayah saya bilang,kamu kerja ko ga pernah gajian,Dikemanain itu uang”.Ujarnya
===============================================================================
Nantikan Berita investigasi langsung ke lokasi korban pada Tulisan selanjutnya !